Meski telah hitam warna angin dan matahari
Dan tubuh para martir lantak terkoyak
Aku siap dilemparkan lagi
Belasan luka memar, darah yang mengalir dari hidung, dan kepala serdadu kafir
Serta sebuah mata yang menjadi buta
Perjalanan ini makin menggelorakan
Menanti giliran dilemparkan, lalu kembali pada tangan yang mungil para pemberani
Untuk sekali lagi dilentingkan dari ketapel kayu
Aku adalah sebuah batu
Yang terlahir tegar dari tonggak bumi
Telah hidup untuk menjadi saksi
Melintas sejarah para pemegang risalah, hingga tiba satu episode lain
Saat tanah ini makin merana
Aku adalah batu dengan sebuah mimpi
Setia di peran , sabar menunggu di sini
Menemani kepalan tangan para jundi kecil yang melintas teriknya siang
Dari tanah yang diberkati
Rindu dendam menggumpal menjemput asa sejati
Kembali lebur bersama para assyahid Palestina
Bahagia menuju janjiNya
0 komentar :
Posting Komentar