Zulfahmi Abdillah

Urang Minang yang Lahir di Tanah Batak

I Won't Give Up

Indak ado kato manyarah sabalun mancubo. Darah Minang itu Padeh!

With Azzam

Bersama Melewati Hari Penuh Makna

Belajar Bersama Alam

Belajarlah.. Pada masanya Alam akan mewisuda dirimu...

Menjaring Matahari

Ringan Bukan Berarti Mudah. Berat Bukan Berarti Sulit.

Senin, 30 Desember 2013

Lawe Alas : Sebuah Cerita Perjalanan

Kotacane, sebuah ibukota Aceh Tenggara ini ternyata menyimpan pesona alam yang luar biasa indahnya. Gugusan bukit-bukit menjulang menghiasi kedua sisinya. Maka jadilah, kota ini berada di lembah diantara dua bukit yang kita kenal bukit barisan.

Taman nasional Gunung Leuser lah yang pesona alam yang indah itu. Subhanallah, Maha Suci Allah Sang Maha Pencipta. Sungguh luar biasa! Itulah kalimat yang terucap ketika tiba di kota ini. Udara yang sejuk menyambut kedatangan setiap tamunya.

Tak perlu berlama-lama dengan rasa kagum dengan indahnya alam bumi alas. Langsung saja kita nikmati sungai yang panjang penuh jeram, penduduk setempat menyebutnya Lawe Alas atau Sungai Alas. Rasa khawatir langsung menghampiri melihat air yang deras dan dengan jeram-jeram yang cukup menantang. Maklum, ini untuk pertama kalinya bagi saya merasakan salah satu olahraga air ini. Ya arung jeram.

Setelah mendapat beberapa aturan selama berarung jeram dan pemanasan. Petualanganpun dimulai. Rasa khawatir pun seketika hilang setelah melalui beberapa jeram yang cukup menantang. Sensasi luar biasa dan berbagai ekspresi yang keluar menambah suasana ceria. Cukup panjang perjalanannya yakni sekitar 5 jam.

Saya sendiri semakin kagum dengan alam bumi alas. Alam sekitar bumi alas masih asri dan cukup terjaga dengan baik karena kawasan ini masuk dalam kawasan taman nasional gunung leuser, yang tidak diperbolehkan ada perambahan hutan. Sepanjang perjalanan, dengan dibantu guide yang berasal dari mapala UGL (Universitas Gunung Leuser) memberikan gambaran sekitar taman nasional gunung leuser.

Sempat kami melihat segerombolan kelelawar hutan yang sedang nangkring di dua buah pohon, seketika kami melintasinya segerombolan kelelawar tersebut terbang. Justru yang tidak disangka adalah ternyata jumlahnya sangat banyak sehingga membuat langit lawe alas penuh dengan kelelawar. Ini bukti, alam gunung leuser masih bersahabat dengan penghuninya termasuk kelelawar.

Kami berdoa, agar bumi alas sebagai pintu masuk ke taman nasional gunung leuser dari sisi tenggara dapat terjaga. Sehingga anak cucu kita kelak tidak hanya sekedar mendengar dongeng dari kita bahwa Lawe Alas sebagai taman nasional itu pernah ada.

"Ya Khalik... Sungguh luar biasa ciptaan-Mu. Bimbinglah kami agar bumi ini tetap terjaga. Tetap memberikan keseimbangan bagi kami. Jauhkan kami dari sifat tamak dan rakus. Kami ingin anak cucu kami kelak juga dapat merasakan apa yang kami rasakan.
Ya Rahman.. Suatu saat, kami ingin kembali kesini lagi.. Bumi Alas Aceh Tenggara.. Aamiin"

Jumat, 13 Desember 2013

The ADAM Nasheed Lyrics

BINTANG
Ciptaan: Adjie & Teguh Prasetya
Lirik: Winarti Ransih, Teguh Prasetya & Adjie
Composed: ADAM, & Dwi Sandhy R.
Dulu ia pernah berkata
Mimpi adalah sebuah asa
Pegang janganlah pernah lepaskan
Sebab ia takkan pernah pergi kemana-mana
Dulu pernah ia bergumam
Cita adalah sebuah pilihan
Dari segala yang pernah ada
Tak semua jadinya terasa istimewa
Reef:
Sesungguhnya semua adalah
Bintang yang redup ataukah benderang
Dari segala harapan yang pernah kita cita
Untuk menggapai sebuah impian
Bersyukurlah pada yang kuasa
Bintang yang redup kini tlah benderang
Ia telah melangkahkan dengan sejuta cita
Untuk menggapai sebuah bintang
Biarkan bintang benderang
Hingga kau gapai citamu



DUNIAMU
Ciptaan: Yandie
Lirik: Yandie
Vokal: ADAM
Composed: Dwi Sandhy R, ADAM & NUZAHYD
Saat azan berkumandang
Seruan itu terdengar jelas
Membawamu untuk melaksanakan kewajiban
Tapi dirimu terhenti sejenak
Karena merasakan getaran
Getaran handphone yang membuatmu
Tuk mencarinya
Reef:
Kau lebih mementingkan duniamu
Melebihi dunia akhiratmu
Seolah tindakanmu
Tak terlihat oleh-Nya
Kau lebih sering membaca novelmu
Melebihi membaca Al-qur’anmu
Seolah tindakanmu
Tak terlihat oleh-Nya
Na…na…na….na…..
Saat hatimu sedang gundah
Kau teringat kepada Sang pencipta
Setelah kau melewati semua
Dengan sempurna
Sujud syukurpun tak engkau lakukan
Atas apa yang telah kau dapatkan
Mendapat kebebasan
Dari jeratan gundah
Syana..na…na..na…na……



IBU
Ciptaan: Adjie
Lirik: Adjie
Composed: ADAM, Dwi Sandhy R. & Ellies.
Ibu oh Ibu
Dimanakah kau Ibu
Tak sanggup aku
Hidup tanpamu Ibu
Ibu oh Ibu
Dimanakah kau ibu
Kumerindukan
kasih sayangmu Ibu
Reef:
Oh Ibu
Kaulah yang mengandungku
Sembilan bulan
Aku dalam rahimmu
Oh Ibu
Segala pengorbananmu
Tak sanggup aku
Membalas jasamu Ibu
Kini kau tak disisiku lagi
Kau pergi dan tak pernah kembali
Hanya do’a yang bias ku beri
Semoga kau tenang disana
Amin


LAFAZ CINTA
Ciptaan: Adjie
Lirik: Adjie
Vokal: Aqos Syahrial
Composed: ADAM, Dwi Sandhy R.
Aku ingin mencintai dirimu
Seperti embun di pagi hari
Yang menjelma menjadi nyanyian riang
Karena ku kemarin
Adalah sepatah kata tak bersuara
Aku ingin selalu disisimu
Diseparuh nafas dihidupku
Menjalani semua kisah bersamamu
Suka dan duka hidupku
Karena aku yakin
Kau kekasih yang tercipta untukku
Reef:
Lafaz cinta
Ajari aku untuk
Mencintai dirimu
Agar ku tahu
Apa arti cinta sebenarnya
HILANG ARAH
Ciptaan: Abel Damanik
Lirik: Abel Damanik
Vokal: Abel Damanik
Composed: ADAM & Dwi Sandhy R.
Telah kujalani hidupku ini selama ini
Hampa tanpa makna
Tanpa tujuan dan arah yang kuyakini
Menuntun jiwaku
Rapuh dan kering seakan ranting diriku
Mudahnya aku…patah dan mati
Ringkih dan lirih seakan tubuh diriku
Mudahnya diri…jatuh kembali
Setitik noktah terang datang padaku
Sinari jalanku
Buram namun pasti tunjuki diriku
Hitam putih itu
Cahya illahi seakan sinari diriku
Terangi aku…menuntun jalanku
Cahya illahi seakan air dirimu
Sirami aku… hilang dahagaku
Reff.
            Ya Allahu ya Robbi
            Tunjukan jalanku
            Ya Allahu ya Robbi
            Tuntunlah aku
            Ya Allahu ya Robbi
            Tuntunlah diriku
            Ya Allahu ya Robbi..akulah milik-Mu….
PEMUDA
Ciptaan: Abel Damanik
Lirik: Abel Damanik
Vokal: Abel Damanik & Adjie (Rap)
Composed: ADAM, Dwi Sandhy R. & Ellies.
Hei kau yang disana
Jangan diam saja
Langkahkan kakimu
Kejarlah mimpimu
Ayunkan lenganmu
Raihlah semua cita
Kerikil yang tajam
Adalah teman baikmu
Angin badai adalah
Pengiring jalanmu
Itulah tantangan yang membuatmu
Kuat  berdiri
Reff.
            Hei …
            Janganlah terpaku
            Sadarkan asamu
            Gapailah  dunia digenggamanmu
            Hei …
            Janganlah meragu
            Derapkan hatimu
            Sampai kau mampu tegak berdiri
Hei kawan dengarkan suara hatimu
Bangunkan anganmu sadarkan mimpimu
Dari dunia…yang dapat menjebak dirimu
Kau harus berlari
Kejar citamu yang pasti
Jangan pernah berhenti
Apa yang kau yakini
Butlah dirimu menjadi lebih berarti
Wake up,..wake up
Its time to wake up


RAYUAN SUFI
Ciptaan: Abel Damanik
Lirik: Abel Damanik
Vokal: Aqos Syahrial
Composed: ADAM, Dwi Sandhy R.
Meranum mekar melati                                Perahu layar bertepi
Disisi kuntum seroja                                                Melarung laut samudra
Cerminkan insan sejati                                Carilah cinta sejati
Nan berbesar  jiwa                                        Hai sebenar cinta
Allah hai cinta                                               Itulah ia
Merendah hati                                               Ialah cinta
Melembut jiwa                                               Allah semata
Tawadu’.. hai insan mulia (2X)                    Menghamba
                                                                        Hanyalah pada-Nya
Semerbak harum mewangi
Merekah  kuntum berbunga
Insane merindukan cinta
Kan zat  yang mulia
Allah hai pada
Merenung sukma
Merasuk jiwa
Tafakur …hai insan bahagia (2X)
Reff.
            Aduhai cintaku kepada
            Ya Allah sekatulistiwa
            Aduhai rinduku menghamba
            Ya Allah sealam maya

SALAMUN’ALAIK
Ciptaan: Muhammad Ilham Nuzahyd
Lirik: Muhammad Ilham Nuzahyd
Vokal: ADAM & NUZAHYD
Composed: Ellies, ADAM, NUZAHYD & Dwi Sandhy R.
Reef:
Ya Nabi Salamun’alaik
Ya Nabi Salamun’alaik
Ya Rasul Salamun’alaik
Ya Rasul Salamun’alaik
Ya Rasul
Cahaya-Mu Menyinari
Semua insan yang berbudi
Seperti Air menyirami
Setiap hati yang terpuji
Muhammad ku, Muhammad ku
Ya Nabiku, ya Nabiku Muhammadku
Muhammad ku, Muhammad ku
Ya Rasulku, Ya Rasulku, Ya Rasulku.
Ya Nabi Salamun’alaik
Ya Rasul Salamun’alaik
Ya Nabi Salamun’alaik
Ya Habib Salam…

Selasa, 10 Desember 2013

Tentang #JALAN

Catatan ini tentang #Jalan. Beberapa hikmah perjalanan yang pernah saya lalui dituliskan dengan kalimat sederhana. Di 1434 H ternyata jalan cerita itu panjang.

Hidup seperti anak tangga, untuk ke puncak kita harus melalui satu persatu anak tangga.. Kegelapan menjadi akhir dari segala dan putih akan selalu bersama orang-orang yang beriman...***

Letih tubuh di dalam perjalanan.. Saat hujan dan badai merasuki badan.. Namun "Azzam" harus bertahan.. Karena perjalanan masih panjang...*** #Jalan
Jalan memang tidak akan pernah berakhir namun makhluk yg melaluinya pasti akan berakhir...*** #Jalan
Kita masih hidup di langit yang sama... Dengan hembusan angin yang tak berbeda.. Maka tak ada kata mundur ke belakang.. Karena matahari masih bersinar terang...*** #Jalan
Hakikat belajar adalah ketika menemukan kata "Ooo" yg kemudian menjadi "AHaaa" akhirnya ide2 pun bermunculan... Maka aplikasikanlah dalam kehidupan...*** #Jalan
Ini perjalanan maju. Tak banyak waktu untuk menengok ke belakang. Walau ada keinginan untuk memperbaiki masa lalu.. Tetap! Ini cerita perjalanan maju...*** #Jalan

Jalan.. Tiba-tiba engkau bergelombang.. Kemudian meluncur turun ke dalam.. Di satu titik engkau menanjak hingga akupun sulit mendakinya... Namun kini engkau datar. Untuk beberapa saat tetaplah seperti ini.. #Jalan
Di jalan... Anda harus tujuan anda. Potensi yang anda miliki dan harus kenal dengan siapa kawan dan musuh anda...*** #Jalan
Jalan tak selamanya mulus.. Terkadang jalan itu licin.. Maka pelajarinya Jalanmu.. Kuasailah Medannya agar kau tak berhenti di tengah Jalan...*** #Jalan
Jalan... Engkau buntu kali ini...*** #Jalan

Di jalan... Mengapa orang-orang ingin melaluinya? Karena ada tujuan yang ingin dicapai... Maka nikmatilah perjalanan... Kelak engkau akan bercerita di Jalan ini pernah aku lewati...*** #Jalan
 
Aku berada di Jalan yang berbeda.. Begitu juga kamu.. Kitapun bertemu dipersimpangan Jalan itu.. Kenapa kita tidak berjalan di jalan yang sama saja walau lajur yang berbeda?...*** #Jalan

Nak! Kau perlu belajar banyak dari perjalananmu. Karena hidup ini memiliki titik-titik makna. Bila kau berjalan dari satu titik ke titik yang lain, selalu ada hikmah di antaranya...*** #Jalan

"Jalan" Apa pesanmu malam ini? Jalan menjawab dengan tenang.. "Carilah jalanmu, nikmatilah perjalananmu dan tetap fokuslah di Jalan itu"...*** #Jalan

Ketahuilah Nak! Jalan buntu itu bukan berarti tidak ada jalan. Hanya perlu usaha kerasmu untuk membukanya. Dan setelah terbuka, Ikhlaskan orang lain untuk bersama-sama melaluinya...*** #Jalan
Jangan mengeluh Nak! Jangan mengeluh dengan lubang-lubang kecil yang kau hadapi di jalan. Lubang-lubang kecil itu mengajarimu untuk lebih siap menghadapi lubang yang lebih besar di jalan itu...***
Tetap fokuslah Nak! Jalan itu memang sempit dan berliku.. Walau di sisinya jurang yang dalam.. Percayalah, di depan ada tempat terindah yang belum pernah engkau temui sebelumnya...***
Mundurlah Nak! Ambillah jalur yang lain... Walaupun orang berbondong-bondong melalui jalan itu... Percayalah Jalan itu buntu...***

Minggu, 17 November 2013

#NEGERI NOL KOMA SETENGAH

Di sini, di #NegeriNolKomaSetengah. Negeri yang tidak ada di alam nyata apalagi di alam maya namun ada di Qolbu tiap penduduknya. Negeri yang dihuni penduduk yang mempunyai "azzam". "Azzam" yang sudah tertanam jauh sebelum di lahirkan. "Azzam" yang sudah diikrarkan ketika Sang Penguasa Negeri bertanya, "alastu birobbikum??", maka calon-calon penduduk #NegeriNolKomaSetengah pun berikrar, "Qoolu bala syahidnaa!".

Di sini, di #NegeriNolKomaSetengah. Penduduknya yang merasa tidak kesusahan. Yang ketika di timpa musibah dia bersabar. Yang ketika diberikan kenikmatan dia bersyukur. Mereka tidak merasa kesusahan. Karena bagi mereka, mereka yakin dibalik musibah ada kebahagiaan. Jika dipotong satu rezeki maka Sang Penguasa akan menggantinya 2 kali lipat bahkan lebih. Mereka senang dengan gelar yang diberikan Sang penyampai risalah bahwa Penduduk #NegeriNolKomaSetengah itu luar biasa mengagumkan. Penduduk yang tetap senang bagaimanapun keadaannya.

Di sini, di #NegeriNolKomaSetengah. Tertanam impian dan cita. Negeri yang Baldhatun Toyyibatun WaRabbun Ghofuur...

Di sini, di #NegeriNolKomaSetengah...

Shalahuddin Al-Ayyubi: Macan Perang Salib

Shalahuddin Al-Ayyubi sebenarnya hanya nama julukan dari Yusuf bin Najmuddin. Shalahuddin merupakan nama gelarnya, sedangkan al-Ayyubi nisbah keluarganya. Beliau sendiri dilahirkan pada tahun 532 H/ 1138 M di Tikrit, sebuah wilayah Kurdi di utara Iraq.

Sejak kecil Shalahuddin sudah mengenal kerasnya kehidupan. Pada usia 14 tahun, Shalahuddin ikut kaum kerabatnya ke Damaskus, menjadi tentara Sultan Nuruddin, penguasa Suriah waktu itu. Karenan memang pemberani, pangkatnya naik setelah tentara Zangi yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Shirkuh, berhasil memukul mundur pasukan Salib (crusaders) dari perbatasan Mesir dalam serangkaian pertempuran.

Pada tahun 1169, Shalahuddin diangkat menjadi panglima dan gubernur (wazir) menggantikan pamannya yang wafat. Setelah berhasil mengadakan pemulihan dan penataan kembali sistem perekonomian dan pertahanan Mesir, Shalahuddin mulai menyusun strateginya untuk membebaskan Baitul Maqdis dari cengkeraman tentara Salib.

Shalahuddin terkenal sebagai penguasayang menunaikan kebenaran—bahkan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme. Tepat pada bulan September 1174, Shalahuddin menekan penguasa Dinasti Fatimiyyah supaya tunduk dan patuh pada Khalifah Daulat Abbasiyyah di Baghdad. Belom cukup sampai di situ, tiga tahun kemudian, sesudah kematian Sultan Nuruddin, Shalahuddin melebarkan sayap kekuasaannya ke Suriah dan utara Mesopotamia. Satu persatu wilayah penting berhasil dikuasinya: Damaskus (pada tahun 1174), Aleppo atau Halb (1138) dan Mosul (1186).

Sebagaimana diketahui, berkat perjanjian yang ditandatangani oleh Khalifah Umar bin Khattab dan Uskup Sophronius menyusul jatuhnya Antioch, Damaskus, dan Yerusalem pada tahun 636 M, orang-orang Islam, Yahudi dan Nasrani hidup rukun dan damai di Suriah dan Palestina. Mereka bebas dan aman menjalankan ajaran agama masing-masing di kota suci tersebut.

Perang Salib
Namun kerukunan yang telah berlangsung selama lebih 460 tahun itu kemudian porak-poranda akibat berbagai hasutan dan fitnah yang digembar-gemborkan oleh seorang patriarch bernama Ermite. Provokator ini berhasil mengobarkan semangat Paus Urbanus yang lantas mengirim ratusan ribu orang ke Yerusalem untuk Perang Salib Pertama. Kota suci ini berhasil mereka rebut pada tahun 1099. Ratusan ribu orang Islam dibunuh dengan kejam dan biadab, sebagaimana mereka akui sendiri: “In Solomon’s Porch and in his temple, our men rode in the blood of the Saracens up to the knees of their horses.”

Menyadari betapa pentingnya kedudukan Baitul Maqdis bagi ummat Islam dan mendengar kezaliman orang-orang Kristen di sana, maka pada tahun 1187 Shalahuddin memimpin serangan ke Yerusalem. Orang Kristen mencatatnya sebagai Perang Salib ke-2. Pasukan Shalahuddin berhasil mengalahkan tentara Kristen dalam sebuah pertempuran sengit di Hittin, Galilee pada 4 July 1187. Dua bulan kemudian (Oktober tahun yang sama), Baitul Maqdis berhasil direbut kembali.

Berita jatuhnya Yerusalem menggegerkan seluruh dunia Kristen dan Eropa khususnya. Pada tahun 1189 tentara Kristen melancarkan serangan balik (Perang Salib ke-3), dipimpin langsung oleh Kaisar Jerman Frederick Barbarossa, Raja Prancis Philip Augustus dan Raja Inggris Richard ‘the Lion Heart’.

Perang berlangsung cukup lama. Baitul Maqdis berhasil dipertahankan, dan gencatan senjata akhirnya disepakati oleh kedua-belah pihak. Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Raja Richard menandatangani perjanjian damai yang isinya membagi wilayah Palestina menjadi dua: daerah pesisir Laut Tengah bagi orang Kristen, sedangkan daerah perkotaan untuk orang Islam; namun demikian kedua-belah pihak boleh berkunjung ke daerah lain dengan aman.

Setahun kemudian, tepatnya pada 4 Maret 1193, Shalahuddin menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ketika meninggal dunia di Damaskus, Shalahuddin tidak memiliki harta benda yang berarti. Padahal beliau adalah seorang pemimpin. Tapi hal baik yang ditinggalkan oleh orang baik selalu akan menjadi bagian kehidupan selamanya. Kontribusinya buat Islam sungguh tidak pernah bisa diukur dengan apapun di dunia ini.

Parcel untuk Musuh
Banyak kisah-kisah unik dan menarik seputar Shalahuddin al-Ayyubi yang layak dijadikan teladan, terutama sikap ksatria dan kemuliaan hatinya. Di tengah suasana perang, ia berkali-kali mengirimkan es dan buah-buahan untuk Raja Richard yang saat itu jatuh sakit.

Ketika menaklukkan Kairo, ia tidak serta-merta mengusir keluarga Dinasti Fatimiyyah dari istana-istana mereka. Ia menunggu sampai raja mereka wafat, baru kemudian anggota keluarganya diantar ke tempat pengasingan mereka. Gerbang kota tempat benteng istana dibuka untuk umum. Rakyat dibolehkan tinggal di kawasan yang dahulunya khusus untuk para bangsawan Bani Fatimiyyah. Di Kairo, ia bukan hanya membangun masjid dan benteng, tapi juga sekolah, rumah-sakit dan bahkan gereja.

Shalahuddin juga dikenal sebagai orang yang saleh dan wara‘. Ia tidak pernah meninggalkan salat fardu dan gemar salat berjamaah. Bahkan ketika sakit keras pun ia tetap berpuasa, walaupun dokter menasihatinya supaya berbuka. “Aku tidak tahu bila ajal akan menemuiku,” katanya.

Shalahuddin amat dekat dan sangat dicintai oleh rakyatnya. Ia menetapkan hari Senin dan Selasa sebagai waktu tatap muka dan menerima siapa saja yang memerlukan bantuannya. Ia tidka nepotis atau pilih kasih. Pernah seorang lelaki mengadukan perihal keponakannya, Taqiyyuddin. Shalahuddin langsung memanggil anak saudaranya itu untuk dimintai keterangan.

Pernah juga suatu kali ada yang membuat tuduhan kepadanya. Walaupun tuduhan tersebut terbukti tidak berdasar sama sekali, Shalahuddin tidak marah. Ia bahkan menghadiahkan orang yang menuduhnya itu sehelai jubah dan beberapa pemberian lain. Ia memang gemar menyedekahkan apa saja yang dimilikinya dan memberikan hadiah kepada orang lain, khususnya tamu-tamunya.

Ia juga dikenal sangat lembut hati, bahkan kepada pelayannya sekalipun. Pernah ketika ia sangat kehausan dan minta dibawakan segelas air, pembantunya menyuguhkan air yang agak panas. Tanpa menunjukkan kemarahan ia terus meminumnya. Kezuhudan Shalahuddin tertuang dalam ucapannya yang selalu dikenang: “Ada orang yang baginya uang dan debu sama saja.” 

(disari dari berbagai sumber)

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kenapa Harus Di Jelekkan?

” Mengapa engkau tidak tatap langit yang biru dengan awan seputih kapas yang indah, atau engkau tatap bukit yang hijau dengan lereng yang indah……?. Gemercik air yang mengalir indah, atau engkau bangun pada malam hari, engkau tatap langit dengan taburan bintang dan bulan yang tidak pernah bosan orang menatapnya. atau, engkau bangun dengan suara jangkrik dan katak bersahutan indah. Lalu kenapa hati yang satu-satunya ini harus kita isi dengan kejelekan. padahal, jelek itu tidak pernah bersatu dengan keindahan. kalau alam ini indah dan hati kita mencintai keindahan, niscaya akan terpancar pribadi yang indah “.
Sungguh indah kata-kata beliau; menggugah kesadaran untuk senantiasa menjaga hati ini dari segala macam bentuk kejelekan dan prasangka.
Semoga kebaikan dan keindahan selalu menghiasi hati dan kepribadian kita semua.

Jumat, 25 Oktober 2013

Kenapa Lukisan Wajah Nabi Tidak Ada?

Saat Nabi Muhammad SAW hidup, tidak ada seorang pun yang pernah melukis wajahnya, dan juga kamera foto belum lagi ditemukan. Jadi itulah sebenarnya duduk masalahnya.
Dan dengan masalah itu sebenarnya kita harus bangga. Sebab keharaman menggambar wajah nabi SAW justru merupakan bukti otentik betapa Islam  sangat menjaga ashalah (originalitas) sumber ajarannya.
Larangan melukis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan keharusan menjaga kemurnian ‘aqidah kaum muslimin. Sebagaimana sejarah permulaan timbulnya paganisme atau penyembahan kepada berhala adalah dibuatnya lukisan orang-orang sholih, yaitu Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr oleh kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam. Memang pada awal kejadian, lukisan tersebut hanya sekedar digunakan untuk mengenang kesholihan mereka dan belum disembah. 
Tetapi setelah generasi ini musnah, muncul generasi berikutnya yang tidak mengerti tentang maksud dari generasi sebelumnya membuat gambar-gambar tersebut, kemudian syetan menggoda mereka agar menyembah gambar-gambar dan patung-patung orang sholih tersebut. Melukis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilarang karena bisa membuka pintu paganisme atau berhalaisme baru, padahal Islam adalah agama yang paling anti
dengan berhala. 
Demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mencela kelakuan orang-orang ahli kitab yang mengkultuskan orang-orang sholih mereka dengan membuat gambar-gambarnya agar dikagumi lalu dipuja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menyerupai mereka : “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.” ( HR. Abu Dawud ) Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhori ) Itulah sebab utama kenapa Umat Islam dilarang melukis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu dalam rangka menjaga kemurnian ‘aqidah tauhid.
 
Allahu Akbar !!! Allahu Akbar!!!
Wallahu a`lam.

Rabu, 23 Oktober 2013

How To Master Your Habits dari Felix Y. Siauw

Ada satu pertanyaan yang selalu menarik untuk dibahas bagi siapapun yang peduli pada proses pengembangan diri; “mengapa satu orang bisa menguasai satu keahlian tertentu sementara yang lain tidak?” lebih jauh lagi pertanyaannya berkembang menjadi “bagaimana seseorang bisa menguasai suatu keahlian?”

Bagi sebagian besar manusia, keahlian adalah perkara bakat. Bagi sebagian yang lain, keahlian adalah masalah latihan dan pengulangan.

Yang menarik pula, terkadang kita saksikan seseorang sangat termotivasi untuk menguasai satu keahlian, namun dia tak dapat menguasainya. Disisi lain, ada seseorang yang samasekali tak mempunyai motivasi namun menguasai suatu keahlian.

Buku ini bukan buku motivasi, buku ini adalah buku yang akan menjelaskan pada anda bagaimana menguasai keahlian tanpa motivasi, bahkan tanpa berpikir!

Lebih hebat lagi, buku ini dikhususkan untuk anda, para pejuang dakwah Islam!
Dari segi isi, seperti kebanyakan buku-buku pengembangan diri/how to/motivasi (meskipun katanya ini bukan buku motivasi), nggak ada yang cukup baru disajikan di sini. Tapi rasa penasaran, ditambah tampilan di setiap halaman yang berbeda, membuat saya cukup terhibur. Gambar-gambar itu dibuat seperti ilustrasi cerita dan cukup sesuai dengan apa yang dibahas di halaman tersebut. The greatest part-nya, karena ada gambar Jason Statham. Hahahaha... *info gak penting.

Buku ini memang banyak mengangkat ajakan dakwah dan menjadi pendakwah. Tapi bukan dakwah yang sekedar berkhotbah lho. Saya melihat di sini dakwahnya itu lebih bersifat menyebarkan kebaikan dan menjadi pemimpin/sosok yang membuat perbedaan dengan mengajak ke arah kebaikan. Tapi untuk bisa menjadi sosok tersebut, ada kebiasaan-kebiasaan baik yang harus ditanamkan. Itulah inti buku ini.

Jujur, saya sebetulnya agak terganggu dengan typo, penempatan tanda baca titik dan koma yang kurang tepat. Saya juga agak terganggu ketika kata 'habits' yang digunakan berulang-ulang tidak dimiringkan. Tapi untungnya, pas lagi baca ini saya memang lagi butuh membangun habits yang baik, jadi saya lebih berfokus pada isinya. Saya suka dengan contoh-contoh atau analogi yang diberikan. Cukup bisa dimengerti, tidak menggurui tapi memaksa kita untuk berpikir, dan ada beberapa yang agak menyentil, yang membuat diri berhenti sejenak untuk merenung, "Iya ya, kenapa ya kalo kita begini bla bla bla bla... 

Untuk bacaan yang singkat, ringan, namun menginspirasi, buku ini bagus. Jenis buku yang bisa dibuka di halaman berapa aja untuk mendapatkan inspirasi atau penguat. Definitely a keeper.

Marajo : Kisah Panjang Bumi Minang

Sedemikian melekatnya sastra lisan yang berasal dari Minangkabau dalam benak masyarakatnya hingga sampai saat ini masih saja terjaga. Tambo adalah sebutan bagi tradisi lisan di mana cerita dituturkan dengan nyanyian. Isinya tidak lain mengenai asal-usul nenek moyang masyarakat Minangkabau. Ini menjadi sangat menarik karena Iskandar Zulkarnain diyakini masih memiliki pertalian darah dengan nenek moyang masyarakat Minangkabau.

Iskandar Zulkarnain menikahi Putri Kandauxia yang kemudian lahirlah tiga putra yang di kemudian hari menjadi penguasa di tiga belahan dunia yang berbeda. Olif berhasil menjadi Kaisar Romawi, Difang bertahta di Cina, sedangkan Marajo akhirnya setelah melalui perjalanan panjang, sampailah di tanah Minang.

Dengan seluruh kemampuan mencerna isi tambo serta racikan imajinasi yang luwes, Amran S.N. mengajak pembaca terhanyut dalam kisah panjang yang tidak menjemukan. Cerita dimulai dengan huru-hara setelah kematian Iskandar Zulkarnain dan dorongan kudeta yang sedemikian ganas. Ini menyebabkan sang selir, Putri Kandauxia, membawa ketiga putranya yang masih kecil-kecil meninggalkan kerajaan yang sudah tidak lagi aman. Di belakang mereka, mengejar orang-orang yang begitu bernafsu menghabisi keturunan Iskandar Zulkarnain. Tapi nasib baik masih berada di pihak Putri Kandauxia. Mereka bisa lolos dari kejaran itu meskipun pada akhirnya mereka terpisah hingga bertahun-tahun.

Pengarang lalu dengan asyiknya menceritakan petualangan Difang dan Marajo melalui begitu banyak rintangan bahkan yang sampai mengancam keselamatan nyawa keduanya. Tapi, lagi-lagi nasib baik ada di pihak mereka karena berbagai bentuk pertolongan tidak henti-hentinya berada di dekat mereka. Marajo pun diceritakan memiliki kekuatan yang begitu dahsyat hingga tidak terkalahkan.

Fokus selanjutnya kemudian semakin menyempit kepada Marajo, di mana ia memutuskan untuk berpindah ke negeri Andalas setelah ia menyandang gelar maharaja di negeri Thay. Kedatangan Marajo disambut baik karena rupanya, orang-orang dari kerajaan terdahulu berada di sana. Mereka dengan tangan terbuka menyambut kedatangan sosok penuh karisma tersebut dan menjadikannya penguasa di tanah Minang hingga beranak cucu di sana. Sungguh sebuah novel yang sanggup membuat pembaca semakin penasaran kelanjutan ceritanya dan berdecak kagum dengan kuatnya alur di dalamnya. 

Judul : MARAJO
Penerbit: Diva Press

Jumat, 18 Oktober 2013

YA ALLAH... IZINKAN AKU MENANGIS?

Ya Allah, Izinkan aku menangis..??
Rabbi, sesungguhnya aku tak ingin menangis karena menangis membuatku terlihat lemah…
Sungguh aku tak ingin terlihat lemah dan menjadi lemah..
Oh, mungkin aku hanya sedikit lelah..
Tidak, tidak.. aku memang lemah tapi aku mencoba menafikan semua itu..
 
Ya benar, aku memang lemah…
Aku tak berdaya tanpaMu…
Ya Allah,
Tatap diri yang lemah ini…
Dekap hati yang gundah ini…
Rangkul jiwa yg resah ini…

Ya Allah, izinkan aku menangis..??
Ku mohon izinkan aku menangis…
Aku hanya ingin menangis…
Karena ketika ku menangis, ku yakin saat itu Kau sedang berada sangat dekat denganku…
Kau membelaiku penuh Cinta dan berkata “jangan bersedih, Aku ada disini untukmu.”

Ya Allah, Izinkan aku menangis..??
Ku mohon izinkan aku menangis…
Aku hanya ingin menangis…
Biar resah ini hilang bersama tetesan air mata…
Biar pedih ini sirna bersama deraian air mata…
Biar ku dapati lagi ketenangan seperti sedia kala…

Rabu, 09 Oktober 2013

Selebrasi Sujud Syukur : "Teladan yang Baik"

Ada yang berbeda dari Timnas U-19, tentu saja hal yang tidak biasa diperlihatkan punggawa Sepakbola TimNas Indonesia. Setiap penggila bola Indonesia pasti terpana dan kagum akan sikap punggawa TimNas U-19 ini. Sujud syukur yang selalu diperlihatkan TimNas saat menjebol gawang lawan ataupun saat memenangkan laga. Adalah wujud rasa bahagia mereka kepada ALLOH.

Sebenarnya hal ini adalah sesuatu langka terjadi kepada TimNas. Sangat jarang rakyat Indonesia melihat pemain TimNas melakukan selebrasi seperti ini. Dalam pemberitaan Kita lebih banyak disuguhkan kebiasaan-kebiasaan TimNas senior yang tidak patut ditiru seperti Lukisan tato yang mewarnai tubuh mereka ataupun kegiatan malam di diskotik . Hal ini Bisa kita lihat terhadap Syamsir alam, Irfan Bachdim yang memperburuk tubuh mereka dengan tato dan Diego Michelle yang terlibat kasus hukum akibat tindakan kekerasan fisik. seharusnya mereka bisa menjadi panutan bagi para remaja Indonesia ternyata belum.

Alhamdulillah Selebrasi sujud ini juga diperlihatkan salah satu punggawa TimNas U-23 saat menjebol gawang Palestina melalui titik pinalti. Semoga rakyat Indonesia selalu melihat suguhan selebrasi yang selalu mengingatkan kita kepada kebesaran ALLOH SubHanahu Wa ta’ala.

Jayalah BangsaKu… Jayalah Negriku ….

Sabtu, 05 Oktober 2013

Art of Deception : Mereka Menipu Dunia

Jerry D. Gray selama ini dikenal sebagai mualaf yang sangat gencar melakukan kritik terhadap bekas negaranya, Amerika Serikat. Puluhan buku telah ia tulis seperti Deadly Mist”, “Demokrasi Barbar ala AS`, “Dosa-dosa Media Amerika, dan Rasulullah Is My Doctor.

Kini Jerry D. Gray hadir dengan buku barunya yang berjudul “Art of Deception”. Misteri yang menyelimuti peristiwa 9/11 (nine-eleven) atau 11 september 2001 pun diulas apik olehnya. Peristiwa yang menghancurkan gedung WTC di New York dan Pentagon di Washington Amerika ini realiatasnya amat jauh dengan apa yang dinyatakan oleh Pemerintah Amerika Serikat. Ini bukanlah sebuah tindakan teroris seperti mereka katakan. Menurut penulis, ini adalah sebuah rangkaian kejadian dari sebuah skema yang besar.

Dibuku inilah Jery D Gray mengajak anda “menyisiri” serpihan-serpihan fakta yang belum terpublikasikan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan skema besar apa di balik peristiwa 9/11 tersebut. Penulis juga mengatakan bahwa perisiwa ini ada hubungannya dengan organisasi rahasia dan Dajjal.

21 cita-cita Illmunati yang tergabung dalam Komite 300 pun dipaparkan secara faktual olehnya. Kelompok ini ternyata melibatkan berbagai pemimpin dan raja-raja di Eropa. Seperti Ratu Elizabeth II, Duke of Kent, Pangeran Wales, Duke of Gloucester, Ratu Beatrix Belanda dan masih banyak lagi.

Mereka telah menyiapkan serangkaian rencana seperti membentuk satu gereja dan satu sistem moneter, menghancurkan agama-agama dunia, membuat pornografi sebagai bentuk seni, dan mengambil alih kontrol pendidikan. Buku ini secara lugas menjelaskan bahwa Kita semua sudah berada dalam era sistem dajjal yang bertujuan meruntuhkan akidah umat Islam.

Lalu bagaimanakah Zionis memainkan misinya dalam isu pemanasan global? Siapakah garis keturunan illuminati yang utama? Apa tujuan dari didirikannya senjata pemusnah massal HAARP? Bersiaplah karena turunnya Dajjal sudah dipersiapkan oleh mereka untuk berperang melawan umat muslim. Buku ini akan membantu kita menyiapkan diri dalam menghadapi era akhir zaman. So, sangat sayang apabila buku ini dilewatkan.

The Final Chapter : Hari-Hari Terakhir Dunia

Judul: The Final Chapter
Penulis: Jerry D Gray
Penerbit: Sinergi Publishing
Cetakan: 1 Juni 2013
Tebal: xiv + 134 hlm

Hari kiamat pasti terjadi. Namun, ini merupakan peristiwa gaib, masih menjadi rahasia Allah swt. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan kiamat datang. Hanya Allahlah yang mengetahui. Bahkan, Rasulullah saw. pun hanya diberi pengetahuan oleh Allah swt. sebatas tanda-tanda kedatangannya.

Buku yang ditulis oleh Jerry D Gray ini membahas Hari Kiamat, kedatangan, tanda-tandanya, dan pembahasan penting lainnya. Ditulis praktis dengan gaya populer dan berbasiskan data yang sahih berdasarkan Al-Qur'an dan hadits Rasulullah saw. kemudian dianalisis menggunakan rasa dan logika umum yang baik.

Melalui buku ini, penulis buku terlaris yang berjudul "Rasulullah Is My Doctor" itu bukan hanya mengajak pembaca untuk memahami dan meyakini tentang kiamat, tetapi juga menjelaskan dengan akurasi relevansi tanda-tanda kiamat sebagaimana diberitakan Rasulullah saw. dengan tanda-tanda yang ada pada zaman sekarang.

Penulis memberi pengantar bukunya dengan mengingatkan pembaca akan bahaya Iluminati bagi umat manusia dan kehidupan di dunia ini. "Iluminati bekerja secara langsung untuk iblis atau setan. Mereka tengah mempersiapkan dunia ini untuk kedatangan Dajjal. Iluminati menciptakan perang atas terorisme atau lebih tepat dikatakan 'perang atas Islam'. Mereka mengendalikan hampir 96% dari seluruh media utama di bumi ini".
Secara keseluruhan, buku ini terjadi dari enam bab. Penulis mengawali bukunya dengan memaparkan pemulaan akhir zaman. Banyak sekali tanda permulaan akhir zaman, seperti perang nuklir, gempa bumi, sungai Eufat mengering, lewatnya kornet, gerhana aktual, kemiskinan, api merah di Timur.
Selain itu, berlomba-lomba meninggikan bangunan, transportasi modern, runtuhnya nilai-nilai moral, laki-laki menyerupai perempuan menyerupai laki-laki, serta cinta sejenis. Sebagian besar tanda-tanda kiamat itu sudah dan sedang terjadi saat ini.

Pada abab kedua, penulis membahas sejumlah keajaiban menjelang datangnya kiamat. Bab ketiga merupakan salah satu pembahasan yang sangat menarik perhatian, yakni Imam Mahdi akan memimpin dunia. Disini penulis mengupas tentang latar belakang Imam Mahdi, siapa Imam Mahdi, kemunculan Imam Mahdi, ciri-ciri Imam Mahdi, dan berbagai tanda di sekitar kedatangan Imam Mahdi.

Bab keempat mengingatkan pembaca tentang bahaya sihir yang saat ini merjalela diseluruh permukaan bumi. Melalui bab "dikendalikan oleh sihir", penulis menegaskan, "Hari ini, Iluminati, Freemason, dan kelompok lain yang sejenis dalam piramida Iluminati, Mempraktikan sihir dalam skala besar."

Pada bab berikutnya, penulis menjelaskan tentang Isa al-Masih yang dijanjikan. Sedangkan, bab keenam atau terakhir mengupas tanang Dajjal. "Masih Ad-Dajjal (Al-Masih palsu) pada suatu waktu pada masa depan, sebelum hari kebangkitan, yang dibandingkan secara langsung dengan tokoh-tokoh anti-Kristus dan Armillus dalam ilmu akhirat Kristen dan Yahudi."

Buku ini menjadi semakin menarik dan menggelitik sebab dilengkapi dengan berbagai ilustrasi foto atau gambar, ilustrasi, peta, dan grafis lainnya berwarna penuh. Daya kritis penulis membuat buku ini semakin berbobot. Karena itu, buku ini sangat perlu dibaca dan diperhatikan oleh kaum Muslimin.